Saturday, February 7, 2015


MANAGEMEN PROYEK BIDANG IT & PENDIDIKAN


George R. Terry telah merumuskan fungsi fungsi tersebut sebagai POAC
(Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling)
-Planning (Perencanaan)
-Organizing (Perorganisasian)
-Actuating (Penggerakan)
-Controlling (Pengendalian)

A. Planning (Perencanaan)
Planning adalah proses yang secara sistematis mempersiapkan kegiatan guna mencapai
tujuan dan sasaran tertentu. Kegiatan diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan dalam rangka
pekerjaan kontruksi, baik yang menjadi tanggung jawab pelaksana (kontraktor),
maupun pengawas (konsultan).
kontraktor maupun pengawas harus mempunyai perencanaan atau planning yang baik
dan tepat supaya mencapai tujuan yang sesuai dengan tugas dan penanggung jawab
masing masing orang.
pada proses planning ada beberapa hal yang harus dilakukan atau di ketahui, antara lain :
-Permasalahan yang terkait dengan tujuan dan sumber daya yang ada atau tersedia.
-Cara mencapai tujuan dan sasaran dengan memperhatikan sumber daya yang ada atau
yang tersedia.
-Penerjemahan rencana ke dalam program-program kegiatan yang kongkrit.
-Penetapan jangka waktu yang dapat disediakan guna mencapai atau mendapat tujuan
dan sasaran yang diinginkan.
B. Organizing (Pengorganisasian)
Organizing (pengorganisasian kerja) dimaksudkan sebagai pengaturan atas suatu kegiatan yang
dilakukan oleh
sekelompok orang, dipimpin oleh pimpinan kelompok dalam suatu wadah organisasi.
Dalam proses manajemen, organisasi berfungsi untuk :
-Menjamin terpeliharanya koordinasi dengan baik.
-Membantu pimpinannya dalam menggerakkan fungsi-fungsi manajemen.
Dalam fungsi organizing, koordinasi merupakan mekanisme hubungan struktural maupun
fungsional yang secara konsisten harus dijalankan. Koordinasi dapat dilakukan melalui mekanisme :
-Koordinasi vertikal (menggambarkan fungsi komando),
-Koordinasi horizontal (menggambarkan interaksi satu level); dan
-Koordinasi diagonal (menggambarkan interaksi berbeda level tapi di luar fungsi komando).
C. Actuating (Penggerakan)
Actuating diartikan sebagai fungsi manajemen untuk menggerakan orang yang tergabung dalam
organisasi agar melakukan kegiatan yang telah ditetapkan dalam planning.
Pada tahap ini diperlukan kemampuan pimpinan kelompok untuk menggerakkan;
mengarahkan;dan memberikan motivasi kepada anggota kelompoknya untuk secara
bersama- sama memberikan kontribusi dalam menyukseskan manajemen
proyek mencapai tujuan dan sasaran yang telahditetapkan.
D. Controlling (Pengendalian)
Controlling diartikan sebagai kegiatan guna menjamin pekerjaan yang telah dilaksanakan sesuai
dengan rencana. Di dalam manajemen proyek jalan atau jembatan, controlling terhadap pekerjaan kontraktor dilakukanoleh konsultan melalui kontrak supervisi,
dimana pelaksanaan pekerjaan konstruksinya dilakukan olehkontraktor.
Pengawas Umum (General Superintendat)
berkewajiban melakukan Pengendalian (secaraberjenjang) terhadap pekerjaan yang dilakukan
oleh staf di bawah kendalinya yaitu Site Administration, Quantity Surveyor, Materials Superintendant, Construction Engineer, dan Equipment Engineer untukmemastikan masing-masing staf sudah
melakukan tugasnya dalam koridor“jaminan kualitas (quality assurance)”.
Ruang lingkup kegiatan controlling mencakup pengawasan atas seluruh aspek pelaksanaan rencana,
antara lain adalah:
-Produk pekerjaan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif
-Seluruh sumber-sumber daya yang digunakan (manusia, uang , peralatan, bahan)
-Prosedur dan cara kerjanya Kebijaksanaan teknis yang diambil selama proses pencapaian sasaran.
Controlling harus bersifat obyektif dan harus dapat menemukan fakta-fakta tentang pelaksanaan
pekerjaan di lapangan dan berbagai faktor yang mempengaruhinya. Rujukan untuk
menilainya adalah memperbandingkan antara rencana dan pelaksanaan, untuk memahami
kemungkinan terjadinya penyimpangan.


luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com